Assalamualaikum...Pertama kali aku menonton video ini sewaktu slot motivasi oleh Ustaz aku masa sokolah dulu. Sangat sangat sangat mengagumkan. Bila aku tengok video ni, aku rasa besarnya Allah. Hebatnya Dia. Hidup kita ni hanya ibarat seekor semut di kaki sebuah bukit bahkan lebih kecil dari itu kan? Sewaktu aku pernah tinggal di rumah kawan aku yang berada di tingkat 8, aku melihat jalan raya berhadapan dengan bangunan yang aku duduki. Banyaknya kereta memotong kereta-kereta yang lain. Manusia-manusia berjalan laju menuju haluan masing-masing. Semuanya mengejar tujuannya sendiri.
Teringat aku sewaktu seorang ibu berkongsi kepada anak-anaknya tentang kata-kata Syed Qutb mengenai manusia-manusia hari ini.
“Mereka itu ibarat anak-anak kecil yang berebut-rebut menginginkan mainan masing-masing”
1) Dari mana kita datang sebenarnya?
“Wahai sekalian manusia, jika kamu masih ragu-ragu terhadap hari kiamat, sesungguhnya kami (allah swt) telah jadikan kamu dari tanah, kemudian daripada air mani, dari air mani menjadi darah sampai ia menjadi sepotong daging yang telah sempurna kejadiannya dan yang belum sempurna kejadiannya, supaya kami beri keterangan kepada kamu dan kami tetapkan di dalam kandungan (rahim) ibu mengikut kehendak kamu dari kandungan ibumu menjadi kanak-kanak sampai kamu menjadi orang dewasa. Di antara kamu ada yang dimatikan dan ada yang dipanjangkan hidupnya sampai terlalu tua hingga tidak mengetahui apa-apa sedangkan sebelumnya kamu mengetahui” Al-hajj : 5
“Tidak aku jadikan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah (mengabdikan) diri kepadaku” Adz-dzaariyaat : 56
“Sesungguhnya kepada rabb (Allah) kesudahan kamu (tempat kembali). Dialah yang membuatkan kamu tertawa dan dia juga yang membuatkan kamu menangis. Dialah yang mematikan kamu dan menghidupkan kamu kembali”annajm : 42-44
“Siapakah kita? Dari mana kita datang? Kemana kita akan dikembalikan? Kesemua persoalan ini akan membawa kita kepada Pencipta Yang Satu yakni Allah Rabbuljalil. Selamilah ke dalam diri sendiri sejauh mana kita menyedari hakikat bahawa manusia walau sehebat dan setinggi mana kedudukannya diatas muka bumi ini namun yang memisahkan darjat manusia disisi Allah hanyalah Iman dan Takwa.
Cuba hitungkan berapa lama sudah kita menumpang hidup diatas bumi Allah ini? 20 tahun? 40 tahun? 60 tahun? Selama kita hidup dengan menikmati segala nikmat yang Allah berikan ini, apa yang telah kita lakukan untuk membayarnya? Allah tidak menagih hambaNya untuk membayar dengan wang ringgit dan harta benda, apa yang Allah kehendaki hanyalah ketaatan kita sebagai hambanya. Selama kita hidup, adakah kita benar-benar taat dengan segala perintahnya sebagai ‘Tuan’ kepada kita? Allah memerintahkan kita solat apabila masuk waktunya, adakah kita taat? atau kita masih sibuk dengan urusan dunia. Tidak merasa bersalahkah kita membiarkan ‘Tuan’ menanti kita untuk mengadapNya. Tanyalah diri masing-masing ‘selama kita hidup, apa yang telah kita lakukan untuk Allah dan agamanya?’ dan ‘setiap hari berapa lama kita mengingati Allah?
p/s – kita hanyalah seorang abdi…
p/s – do your work as a slave…